Selasa, 19 Februari 2013

Kejang otot leher karena Alergi OBAT


Kemarin, sejak pagi kondisi kakak Radith berangsur membaik, panas tubuhnya sudah normal. Mbak Kheysa yang semalaman tak membuat mata bundanya sempat terlelap karena harus bergantian dengan neneknya untuk mengompres dengan beberapa lembar handuk kecil, suhu badannya hanya sesekali turun, kemudian beranjak naik lagi hingga angka 40C. Pagi itu suhunya sudah mulai normal, walau badannya masih terlihat lemas.

Mumpung ada Ibu yang bisa dititipi untuk menjaga anak-anak, akhirnya kemarin saya putuskan untuk menyelesaikan beberapa hal di kampus, walau sepanjang jalan hati rasanya sangat tidak tenang. Apalagi teringat pesan ibu," jam 12 langsung pulang lho ya, aku gak bisa meminumkan obat ke anak-anakmu". Rasanya semua hal belum tuntas diselesaikan, tapi jam sudah menunjukkan waktu untuk memberikan obat ke anak-anak.

Tepat jam 13.00, seperti biasa kusodorkan obat ke kak Radith, dan seperti biasa pula dia meminumnya tanpa rewel. Kemudian dia membaringkan badannya sambil menonton televisi didalam kamar. Sekitar satu jam kemudian dia mengeluh leher belakangnya sakit dan tegang. Oleh neneknya dia dipijit dan disuruh tidur, tapi rengekan kesakitan semakin keras terdengar. Kulihat keringat dingin membanjiri sekujur tubuhnya, tetapi tak jelas apa yang dikeluhkan. Mungkin seperti orang awam pada umumnya, keluarga kami sangat gemar pijat dan kerokan. Oleh neneknya dia dikira sedang masuk angin, jadi langsung saja dikerok dengan minyak angin dan sekeping uang logam. Bukannya merasa enakan tapi kakak berteriak-teriak katanya lehernya tidak bisa digerakkan.

Pada awalnya Saya sempat berpikir dia tidak serius dengan apa yang dikeluhkannya, pikiran saya dia hanya sedang ingin bermanja-manja dan menakut-nakuti kami yang sedang kalut karena tak tau apa yang dirasakannya. Ternyata semua dugaan itu salah, karena ternyata kakak benar-benar kasakitan, dia berteriak-teriak dengan leher yang dihadapkan hanya ke arah satu sisi dan agak mendongak. Matanya melotot dan memandang satu arah mengikuti gerakan wajahnya yang seolah berusaha melawan arah agar bisa menoleh kesisi yang berbeda. Semua kalut, kami menangis karena tak tau apa yang sedang terjadi. Kupeluk dia erat-erat, dengan air mata yang tumpah ruah tanpa kendali. Satu hal di hati saya yang terlintas, kakak tak pernah seperti ini.

Apakah yang ingin Allah tunjukkan kepada Saya?
Melihat gerakan kakak yang semakin tak terkendali dan ucapannya yang agak melantur karena dia juga terlihat sangat panik dengan apa yang dialaminya, kami malah berpikir bahwa kakak sedang kerasukan sesuatu, Astaghfirullahaladzim!!!
Entah doa apa saja yang kami bacakan, kami minta dia membaca Al-Fatihah berulangkali sambil terus kupeluk dia dan meyakinkannya bahwa dia baik-baik saja, dan slalu ada saya disampingnya. Mungkin tak ada yang bisa merasakan, perihnya hati dan sekujur badan saat melihat anak yang kita cintai merasakan sakit yang tak kita tau cara menanganinya.

Rengekannya yang sampai saat ini masih terngiang," Bunda, bunda......aku kenapa? Bunda, aku temani, aku takut,......Bunda, aku kenapa?" ........:(

Ibulah yang menyadarkan Saya untuk bertindak sesuatu, segera ku telpon ayahnya dikantor untuk mengabarkan kondisi anaknya. Kemudian mencari bantuan ke beberapa tetangga sekitar, untungnya ada 2 bapak (*tetangga sebelah) yang bergegas menuju rumah kami. Salah satu bapak mencoba melihat kondisi kakak yang masih saja tak bisa menengokkan lehernya, kebetulan si Bapak terkenal bisa mengatasi gangguan dr sesuatu yang diluar nalar, setelah dilihat beberapa saat kemudian oleh beliau disarankan langsung ke RS terdekat saja. Dengan diantar 2 orang bapak tadi, saya dan ibu saya membawa kakak ke RS dekat rumah. Kami langsung ditangani di UGD oleh salah satu personel dokter jaga.

Barulah disitu otak saya bisa berpikir normal, ditanya tentang riwayat kesehatan, kronologi kejadian dan alergi obat si kakak. Setahu saya, selama ini kakak tak pernah ada alergi obat, jadi tak terlintas sedikitpun di pikiran saya bahwa semua yang dialaminya itu bisa saja disebabkan oleh alergi obat. Oleh dokter kami disuruh menunjukkan jenis obat yang diminum kakak selama sakit kemarin. Dokter sudah menduga bahwa reaksi ini karena ada jenis obat pencegah mual atau muntah yg disertakan dalam resep obat dokter kemarin. Dan ketika Ibu Saya datang sambil membawa bekas bungkus obat yang diminum kakak, barulah semua terungkap.

Ternyata kakak Radith alergi dengan jenis obat VOSEA (*atau ada jenis yang sama yaitu PRIMPERAN), obat ini adalah obat anti mual dan muntah yang mengandung metoclopramide, dan reaksi yang ditunjukkan oleh alergi tersebut baru mencapai puncaknya kemarin, padahal kakak sudah meminumnya hampir 3 hari sesuai resep dokter. kemudian dokter memberikan suntikan untuk meredakan reaksi alergi tersebut. Kakak terlihat lebih baik, dia tertidur, dan kondisi kejang otot di lehernya pulih. Alhamdulillahi robbil alamin.......Allahu akbar3x

Reaksi alergi obat pada tiap orang, berbeda-beda, antara lain bisa dilihat pada link berikut,

http://netsains.net/2013/01/waspadai-alergi-akibat-reaksi-obat/

kesimpulan :
* hati-hati memberikan obat ke anak, termasuk juga bagi kita sendiri dalam menggunakan obat yang diresepkan dokter.
* selalu catat dan tulis nama obat yang pantang kita minum, lebih bagus lagi bila kita punya buku kecil untuk mencatat rekap medis setiap anggota keluarga.
* Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa kram. Golongan obat ini antara lain: diuretik, nifedipine, cimetidine, salbutamol, statins, terbutaline, lithium, clofibrate, penicillamine, phenothiazines, dan nicotinic acid.

Dan dari kejadian kemarin siang, Allah seolah menunjukkan banyak pelajaran hidup :
* bahwa anak adalah HARTA titipan paling berharga yang benar-benar sangat berarti untuk hidup Kita
* bahwa semua tawa riang bisa berubah menjadi tangisan deras bila Allah berkehendak
* jangan pernah sia-siakan KELUARGA dan orang yang Kita sayangi, karena semua penyesalan atas apa yg kita lakukan, tak akan pernah hilang seumur hidup bila terjadi sesuatu hal buruk pada mereka.
* selalu percaya bahwa dibalik semua cobaan dan ujian, Allah sudah menyiapkan jawaban terbaiknya yang harus bisa Kita temukan sebagai pembelajaran untuk bisa lebih bersyukur atas smua nikmat-Nya.

Semoga sharing ini bermanfaat bagi para sahabat, tak ada maksud menggurui ataupun mencari simpati, karena jujur ini hanya sharing saya sebagai seorang IBU yang ternyata masih JAUH dari kata sempurna. Semoga ketidaksempurnaan Saya ini akan selalu mendorong saya berbuat lebih baik lagi dan lebih pandai bersyukur...........Aamiin ya robbal alamin.

Buku Kumpulan Puisi (Solo) pertamaku telah terbit


 Alhamdulillah, buku kumpulan puisi (solo) perdanaku terbit hari ini

Judul Buku :
PUZZLE Cinta : Romansa Ruang Hampa Cahaya

Deskripsi:
Coretan hati AsmaraDea (*nama pena dari Dira Ernawati ), seorang Dosen Teknik yang jatuh cinta setengah mati dengan dunia fiksi dan puisi. Puzzle Cinta adalah kumpulan puisi pertamanya yang bercerita tentang berbagai rasa cinta yang manis, pahit, hambar dan kadang perih, semuanya lengkap tersaji di sini. Total lebih dari 50 keping puisi terangkai untuk mewujudkan PUZZLE Cinta yang penuh rasa.

Beberapa judul puisi yang menggelitik untuk dinikmati : Aku Siap, Sayang!, Pasung Rasaku, Mencumbu Rindu, Menunggu Hujan, Carut Marut Rasa, Yang Ku mau, Ketika Kumencintaimu, Ketika Cinta Mendua, dan beberapa coretan yang terangkum dalam Sekeping Cinta. Semuanya ditulis dengan bahasa yang ringan, manis dan mudah untuk dinikmati.

CINTA adalah dendang waktu yang Kau hempas dalam kulai tubuhku

Merindumu bagai berharap bintang bersinar di pagi hari

Selaksa rasa selalu bisa membuatku terlena untuk terus
bercerita tentang Aku dan Kamu
Dedicated untuk semua pecinta puisi dan dunia menulis fiksi maupun prosa. Bagi yang berminat bisa memesan melalui inbox, atau melalui online web penerbit leutika prio :

http://www.leutikaprio.com/produk/11028/kumpulan_puisi/1302765/puzzle_cinta__romansa_ruang_hampa_cahaya/12124891/asmaradea

Salam Sajak dan Rima ,

AsmaraDea

Tunggu Aku disuatu Masa

Disuatu saat, di suatu masa
Aku akan datang dan menyapa
pada keangkuhan dan amarah legam yg pernah kau bawa
bila mungkin tidak denganmu,
mungkin takdir mempertemukan ku dengan bagian dari hidupmu
dan disuatu saat itu pula
mari kita lihat lagi,
setegar inikah tawamu mengecoh?
"sebagus" inikah pilihan kata akan kau ucap?
dan sekeren inikah ujaran "busuk" tanpa guna akan kau tabur?
biarlah waktu yang akan menjawab




Harapan dan doa tetap ku lantunkan setiap saat
Bagiku, pertemuan denganmu adalah perlu
untuk membuktikan "sebesar" apa dirimu
hingga mampu membuang semua rasa takutmu pada KARMA
dan mungkin disuatu masa itu pula
jika ternyata sang KARMA datang menyapa,
untuk memilih siapa yang ternyata dusta dan nista
Aku akan datang untuk melemparkan satu senyuman
dan berkata..........Allahu Akbar.

Senin, 18 Februari 2013

Semangat Pageee, Semangat Lageee

Wewww.......
Sudah lama tak menyapamu (*BlogQ), bukan karena sok sibuk tetapi karena memang terlalu sibuk. rentetan rutinitas dan tugas menanti untuk diselesaikan. beelum lagi berbagai PR yang masih pending karena lalai ku kerjakan.......ckckckc.

Terkadang saat berkaca, seperti melihat ROBOT yang sudah renta.
tetapi mau bagaimana lagi, bukankah semua hal dan masalah tak akan pernah selesai bila tak dikerjakan dan di telateni.

Semangattttttt!!!!!
Yuk mareeee banting tulang lagi!!!! Huuhhhh