Perih Kita telah sepadan antara apa yg kau katakan "sakit" dan apa yang Aku rasakan pedih
Senyuman yang telah Kau gadaikan juga telah Kau tebus dengan menukarkannya dengan setangkup tangis yang Kau hadirkan
Bahagia yang Kau inginkan pun telah coba ku dekatkan, ku bantu
melepaskan semua egoku untuk layani "mau"mu untuk bisa mencumbu kekasih
barumu
Selaksa dusta yang Kau taburkan setiap waktupun telah bisa ku abaikan
Beribu mimpi dan rayuan penuh kepalsuanpun telah sanggup aku lupakan
"Setahun" permainan nakalmu telah mampu membuat semua rasa yang terjaga ini luruh lantak tanpa sisa
Dan dengan segala kerendahan hati, kukirimkan pesan untukmu.
Bahwa bahagiamu mungkin juga akan jadi bahagiaku, semoga bisa seperti itu
Entahlah,.......
Yang kutahu dengan pasti, tak ada lagi lelehan AIR mengalir dipipi, hanya senyuman kelegaan yang terasa makin membuncah dan pecah menjadi TAWA cerah.
Kuiringi kepergianmu dengan lambaian pasti, tak akan ada sesal lagi. Karena yang kutahu pasti, bahagia yang kau tawarkan bukanlah seperti apa yang ku inginkan. DUSTA yang kau taburkan setiap waktu tak pernah lagi bisa takhlukkan pemakhlumanku
Seharusnya CINTA itu tulus tanpa cela, tanpa DUSTA, dan tanpa ada cadangan HATI. Namun ternyata hanya CINTA yang seperti itu yang Kau punya.
Cukuplah sudah semuanya, pergilah tanpa pernah menengok lagi.
Gapai rasamu, raih semua mimpi indahmu bersama sosok lain yang mungkin lebih bisa menerima semua CINTA dusta mu.
Melepasmu adalah KEBAHAGIAAN terbesarku.
*Medio, 121212, Inspirasi coretan terbaru "Indahnya CINTA perihnya DUSTA"
Selaksa dusta yang Kau taburkan setiap waktupun telah bisa ku abaikan
Beribu mimpi dan rayuan penuh kepalsuanpun telah sanggup aku lupakan
"Setahun" permainan nakalmu telah mampu membuat semua rasa yang terjaga ini luruh lantak tanpa sisa
Dan dengan segala kerendahan hati, kukirimkan pesan untukmu.
Bahwa bahagiamu mungkin juga akan jadi bahagiaku, semoga bisa seperti itu
Entahlah,.......
Yang kutahu dengan pasti, tak ada lagi lelehan AIR mengalir dipipi, hanya senyuman kelegaan yang terasa makin membuncah dan pecah menjadi TAWA cerah.
Kuiringi kepergianmu dengan lambaian pasti, tak akan ada sesal lagi. Karena yang kutahu pasti, bahagia yang kau tawarkan bukanlah seperti apa yang ku inginkan. DUSTA yang kau taburkan setiap waktu tak pernah lagi bisa takhlukkan pemakhlumanku
Seharusnya CINTA itu tulus tanpa cela, tanpa DUSTA, dan tanpa ada cadangan HATI. Namun ternyata hanya CINTA yang seperti itu yang Kau punya.
Cukuplah sudah semuanya, pergilah tanpa pernah menengok lagi.
Gapai rasamu, raih semua mimpi indahmu bersama sosok lain yang mungkin lebih bisa menerima semua CINTA dusta mu.
Melepasmu adalah KEBAHAGIAAN terbesarku.
*Medio, 121212, Inspirasi coretan terbaru "Indahnya CINTA perihnya DUSTA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar