Rabu, 19 Desember 2012

KAMU adalah CINTA

Kamu adalah CINTA, karena denganmu kutemukan sejuta bahagia

Kamu adalah CINTA, yang membuatku selalu tersenyum dan tertawa

Kamu adalah CINTA, hadirmu seperti udara pagi yang menyegarkan dan membuatku mabuk kepayang

Kamu adalah CINTA, seperti senja yang berangsur menghilang untuk kurindukan saat esok datang

Kamu adalah CINTA, yang menyusup keseluruh aliran darah dan berputar mengisi setiap bilik jantung dengan ribuan kasih sayang

Kamu adalah CINTA, yang selalu jujur dalam berkata dan setia dalam laku

Kamu adalah CINTA, yang punya beribu cara untuk membuatku terkagum dan terpesona

Kamu adalah CINTA, yang selalu ada saat kubuka mata dan menutup mata

Kamu adalah CINTA, yang punya segudang mimpi untuk Kita raih bersama

Kamu adalah CINTA, yang selalu berkata lugas saat ku hilang arah, dan berkata mesra saat ku bermanja

Kamu adalah CINTA, yang selalu biarkanku bercerita tentang ribuan mimpi, lalu dengan mata berbinar dan Kamu berkata,"CINTA pasti bisa"

Kamu adalah CINTA, yang selalu terpesona dengan kesederhanaan dan keanggunan HATI dan tak lepas mengagumi ceria yang kupunya

Kamu adalah CINTA, yang mempercayakan seluruh bahagiamu untuk kujaga dan kutambahkan kadarnya

Kamu adalah CINTA, yang hanya tahu bahwa AKUlah sang CINTA

#dedicated for My lovely Hubby

Daisy Tersenyum Lagi

Daisy, ku lihat kau tersenyum malam ini
wajah cantik itu beranjak cerah
pekat yang bertabur kemarin
seolah menguap karena tawa kecilmu

Daisy, jangan pernah menangis lagi
karna segala yang menyesakkanmu telah pergi
kepingan kesal, kecewa, perih dan sesal
cobalah abaikan dan lepaskan
Dia bukan yang terbaik untukmu
karena Dia tak elok laku
dan tak pernah bisa menjaga senyummu

Daisy, tetaplah bermimpi
mimpi indah yang bertabur keyakinan
bahwa Kau sangat layak dapat yang terbaik
bukan yang hanya bisa menjadi sampah hatimu
tapi seseorang yang bener-benar tahu tentang "ARTI dirimu"

Daisy, jangan pernah menoleh lagi
cukupkan semua ilmu pemaklumanmu
3 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk tahu banyak hal
dan cukup lama untuk mengulang suatu pembelajaran

Tak semua hal bisa diubah
tak semua orang mau berubah
tak semua yang buruk bisa dimaafkan berulang
dan tak semua bisa berjalan seperti maumu

Abaikan, lepaskan
tak perlu lagi ada tangisan
tersenyumlah karena banyak yang peduli padamu

Daisy, senyummu malam ini cantik sekali

*Untuk Daisy, tersenyumlah dan berdoalah agar tak ada lagi tangisan2 seperti yang Kau rasakan kemarin

 

Doa untuk TEMAN

Napa jadi ikutan kepikiran? bukankah semua yg Aku tahu akan sangat menyakitkan bila kukatakan. Dan pastinya akan membuat banyak pertanyaan lanjutan bila semua itu kusampaikan.

Ingin melihatmu berbahagia tp berlapis kebohongan kenyataan ttg "isi hatimu" yang sebenarnya. Tapi kenapa juga Kau simpan banyak dusta padanya? Sampai kapan begitu? Apa sampai mati akan Kau teruskan dustamu? Berlanjut dari 1 hati ke hati yang lain?
Harusnya Kau bisa belajar dari kegagalan yg baru saja Kau rasakan.

Bahwa tak ada HATI yang mau didustai, diduakan, apalagi di tigakan. Yang kutahu pasti, 1 HATI yang baru saja beranjak meninggalkanmu pergi takkan pernah kembali lagi. Tinggal 2 HATI lagi yang jadi ajang permainanmu.

Mereka ada hanya untuk alat penghibur laramu, karena yang Ku tahu Kau hanya CINTAi dirimu sendiri, dan tak pernah peduli HATI yang Kau dustai. Yang penting bagimu adalah "Kau butuh TEMAN agar tak sendiri", agar bisa menemanimu kesana kemari, melepas penat dan peluh sesaat, setelah itu tak ada peduli lagi.

Ahh Teman, semoga Kau segera sadar, Aku disini hanya bisa melihat, terdiam dan menarik napas panjang atas semua kejadian yang Kau sajikan.

Semoga Allah mengerakkan HATImu dan menyudahi semua cara tak ELOK mu.........Aamiin.

Selasa, 18 Desember 2012

Indahnya CINTA Perihnya DUSTA

Kuanggap semua telah LUNAS,

Perih Kita telah sepadan antara apa yg kau katakan "sakit" dan apa yang Aku rasakan pedih

Sen
yuman yang telah Kau gadaikan juga telah Kau tebus dengan menukarkannya dengan setangkup tangis yang Kau hadirkan

Bahagia yang Kau inginkan pun telah coba ku dekatkan, ku bantu melepaskan semua egoku untuk layani "mau"mu untuk bisa mencumbu kekasih barumu

Selaksa dusta yang Kau taburkan setiap waktupun telah bisa ku abaikan

Beribu mimpi dan rayuan penuh kepalsuanpun telah sanggup aku lupakan

"Setahun" permainan nakalmu telah mampu membuat semua rasa yang terjaga ini luruh lantak tanpa sisa

Dan dengan segala kerendahan hati, kukirimkan pesan untukmu.

Bahwa bahagiamu mungkin juga akan jadi bahagiaku, semoga bisa seperti itu

Entahlah,.......

Yang kutahu dengan pasti, tak ada lagi lelehan AIR mengalir dipipi, hanya senyuman kelegaan yang terasa makin membuncah dan pecah menjadi TAWA cerah.

Kuiringi kepergianmu dengan lambaian pasti, tak akan ada sesal lagi. Karena yang kutahu pasti, bahagia yang kau tawarkan bukanlah seperti apa yang ku inginkan. DUSTA yang kau taburkan setiap waktu tak pernah lagi bisa takhlukkan pemakhlumanku

Seharusnya CINTA itu tulus tanpa cela, tanpa DUSTA, dan tanpa ada cadangan HATI. Namun ternyata hanya CINTA yang seperti itu yang Kau punya.

Cukuplah sudah semuanya, pergilah tanpa pernah menengok lagi.

Gapai rasamu, raih semua mimpi indahmu bersama sosok lain yang mungkin lebih bisa menerima semua CINTA dusta mu.

Melepasmu adalah KEBAHAGIAAN terbesarku.

*Medio, 121212, Inspirasi coretan terbaru "Indahnya CINTA perihnya DUSTA"

Senin, 17 Desember 2012

Hidupmu Hidupku

"Mama, minta minum", rengekan kecil itu membangunkan Davia dari mimpinya. Beranjak menuju ruang tengah mengambil segelas air untuk putri semata wayangnya, Natasya.

Ruang tengah masih terang benderang, tak seperti biasanya....."Hmmm, dimana niy si papa??", gumam Davia.
Masih sibuk bertanya-tanya, terdengar suara nyaring dari kamar sebelah "Klinggg",
"oh mungkin si papa lagi main game di ruang kerjanya", pikirnya. Bergegas dia menuju kamar sebelah, ternyata tak ada siapapun disana, tapi tak seperti biasanya komputer di kamar itu masih dibiarkan menyala.

"KLINGG", suara itu datang lagi, ternyata berasal dari YM Adrian yang msh aktif
hmmm, sekilas tertulis nama yang sudah dikenal Davia, yaitu nama mantan kekasih Adrian, Retno Dewi.
Perlahan Davia membaca pesan yang barusan masuk,

"Cinta, kapan kita ketemu lagi, aku dah gak tahan nihhh dah kangen berat, ada banyak hal yang ingin aku ceritakan". Itu pesan singkat yang sempat terbaca oleh Davia.

Tertegun sesaat, namun rasa perih itu tak ada lagi.

Semakin penasaran Davia mencoba melihat pesan yang pernah terkirim.
Ada beberapa pesan lama yang bisa dibuka.

"Beibs, beberapa hari ini aku memimpikanmu, apakah kau baik-baik saja??
Hati Davia sedikit terusik membaca pesan itu, tak dipungkirinya masih ada perih walo tak sehebat dulu.
Beibs.... padahal Adrian tak pernah memanggilnya semesra itu.

Pesan yang dikirimkan Adrian ke teman dekatnya Vanessa Putri, yang diakuinya hanya teman.
pesan bersambung itu dibaca ulang oleh Davia,

"Gak pa pa kok Hun, aku baik-baik saja hanya lg terbelit hutang dan banyak kebutuhan yang belum tercukupi".

"Sabar ya beibs, mungkin itu hanya cobaan bagi rumah tanggamu. Aku akan coba bantu semampuku. Cant stop waiting for you. Hati ini slalu untukmu". Itu jawaban Adrian di pesan terakhirnya.

Terpekur dikursi kerja itu, Davia berusaha berpikir lebih tenang
Ternyata kegelisahannya beberapa saat ini beralasan, ada permainan hati disini. Tak terlalu sakit baginya melihat kenyataan itu, karna sesungguhnya hatinya juga mulai layu.

Tak ada apa-apa lagi yang bisa diharapkan disini, tak ada kesehatian lagi, tak ada rasa nyaman lagi. Bahkan mungkin Adrian saat ini lebih ingin berada dekat dengan pujaan hatinya, entah itu si Vanessa Putri ataukah Retno Dewi, atau bahkan mungkin dia ingin memiliki keduanya. Whatever .... gak penting buat Davia.

Perlahan Davia keluar dari ruang kerja menuju tempat terindahnya yaitu menemani lelapnya tidur Bidadari kecilnya.

Dikecupnya mesra pipi putih montok itu, seraya bergumam," Semua bahagia itu hanya titipan, mungkin kini saatnya aku mengembalikannya".

Davia meraih Diary pink miliknya yang terongok di bawah bantal, dan kembali dia coretkan lagu yg mengalun dihatinya.

Medio, 17 Maret 2010

Kasih......bila kau ingin beranjak dariku lakukan saja
daripada kita berdekatan tapi saling menyakiti
mungkin akan lebih baik bila kita karamkan saja kapal kita disini.

Turunkan aku dari kapalmu, mungkin itu akan membuatmu lebih lapang
Sauhkan jangkarmu, bawa pujaan hatimu yang pasti akan lebih bisa membahagiakanmu
dan biarkan ku cari kapal lain yang mungkin bisa menerima sisa rasaku.

Dan tak ada tangis untuk malam ini, tak ada setitikpun.......


#dearastories @ruang hampa cahaya

Yang Ku Mau......

Saat kubuka mataku.....
yang ku mau, ada kau di sampingku
menggilasku dalah rengkuhan kasih tak bertepi
menaburiku dengan kerinduan yang tak berperi

Saat mimpi mulai bertaut.....
yang ku mau, jangan hentikan langkahmu
papah aku dalam alur terbaikmu
jangan berikan aku bimbang, jangan biarkan aku terguncang
kuatkan aku, yakinkan aku....

Saat harus lewati malamku....
yang ku mau, lewatkan malammu bersamaku
menuai semua RASA yang kita punya
menyanjung dalam setiap belai yang membara
memasrahkan semua takjub dan pesona yang ku punya
untukmu.....hanya untukmu.....

DearaPoems, 181212

Pernah Muda : Rentang antara ASA dan LOGIKA


Sebelum mencoret lebih dalam, ingin rasanya melihat dan memastikan lagi keadaan sosok yg sedang rapuh dan berusaha bangkit dr keresahan yang selama ini melingkupi hati dan hidupnya, sebut saja namanya "Amalia".

Di sore yang lumayan tenang, dirumah kost yg kami kelola, tiba2 terdengar suara gaduh yg berisi makian, teriakan, dan benda2 yg berjatuhan. Bergegas ingin melihat dan memastikan apa yang terjadi, ternyata salah satu anak kost saya (sebut namanya Arlan), sedang bertengkar hebat dengan kekasihnya (namanya Amalia). Saat saya datang, ada anak kost lain yg sudah ada disana untuk mencoba melerai. Hal yang membuat saya sedikit tegang dan merinding adalah melihat ada GUNTING yg ternyata diperebutkan dan ada darah di tangan Amalia. Sebisanya saya coba tuk menjadi penengah kekacauan itu. Terlihat sekali betapa KERAS hati keduanya, tak ada pancaran lembut yang tersisa.............hmmm.

Perlahan2 saya coba tuk menelisik tentang permasalahan yg ada diantara mereka. Dari si Arlan, yang notabene anak tunggal dr keluarga kaya, yg memang terkenal sangat introvert, tak punya teman, dan hobby menyendiri, dengan sedikit terisak dia berujar bahwa dia marah karena kekasihnya terlalu jauh mencampuri kehidupannya, terlalu mengatur dan berusaha mengubah kepribadian serta cara hidupnya. Yang jd inti permasalahan sore itu adalah Amalia marah karena Arlan mengirimkan MMS kepada ortunya, yg berisi foto Amalia sedang merokok. Dan amalia mengancam akan bunuh diri bila Arlan tak mau meminta maaf padanya.

Kemudian berpindah ke Amalia, saya coba tuk mengetahui lebih jauh tentangnya. Ada penilaian pribadi dr saya saat pertama melihat wajah Amalia, seorang wanita muda yg hitam manis, dengan dandanan yang khas anak muda, kaus ketat, celana jeans, rambut terurai panjang dan dicat merah, anting2 besar, jari berkutek merah menyala, dr kesemua tampilan yg ada padanya terlihat ada sesuatu yg saya lihat begitu dipaksakan, tp saya belum bisa menebaknya diawal. Dari isaknya dia menceritakan tentang apa yg dialaminya.

Hampir 2 th mereka berpacaran, dgn karakter yg sangat berbeda, si Amalia yg terlihat lebih supel, lebih banyak bicara, dari lingkungan yg lebih "punya" dibanding Arlan, ternyata kondisi itu membuat mereka sulit beradaptasi. Amalia seorang mhswi sebuah PTN yg punya prestasi bagus scr akademik, sedangkan Arlan mhsw PTS dengan IP yang tak pernah lebih dr angka 0,5. Amalia scr tak langsung berusaha mengubah dan menginginkan perubahan dari diri Arlan. Namun tak satupun cara yg dilakukannya dapat mengubah pola hidup dan kepribadian Arlan. Arlan tak bergeming dari dunianya, dengan kemanjaannya, keegoisannya, sedangkan Amalia terpuruk dengan segala kepenatannya, keadaan yg melingkupi dirinya dan ketakutannya.

Sebagai sesama wanita mungkin saya bisa lbh paham dan bisa melihat betapa besar pengorbanan seorang Amalia, yg setiap ada masalah selalu jd tempat amukan, cacian, dan pukulan, yg menurut Amalia itu adalah HUKUMAN untuk dirinya. Rasa penasaran saya bertahan pada kata HUKUMAN, ternyata selama menjalin hubungan dengan Arlan, Amalia selalu menghukum dirinya sendiri, menyakiti badannya sendiri dan sering menerima hukuman dr Arlan bila ada masalah. Tanpa harus bertanya banyak, walo kemudian Amalia mengakui segala kekhilafannya, saya bisa menebak bahwa ada hal yg menjadi ketakutan Amalia. VIRGINITAS ...............hal itulah yg membuatnya bertahan dlm hubungan tak sehat ini.

Seperti seorang anak yang mengeluhkan semua perihnya, tangisnya tumpah sejadi2nya, dlm pelukan saya. Huufftt, seperti merasakan berjuta risaunya, dan karna tak tahan melihat derasnya air matanya, saya sedikit membentaknya untuk menghentikan tangisnya. Terus terang saya tak pernah tahan melihat tangisan, dan bagi saya segala bentuk tangisan tak boleh terurai terlalu lama, apalagi bila tangisan itu harus tumpah karena hal yang membuat kita makin lemah.

Amalia sempat mengatakan bahwa tuntutan atas perubaahan yg dilakukannya pada arlan, misalnya agar Arlan tak mabuk2an lagi, tak berhubungan dengan mantannya lagi, hrs rajin kuliah, harus sering pulang tuk mengunjungi orang tuanya, ternyata berimbas juga dengan tuntutan Arlan pada Amalia agar dia melepas jilbabnya, mengganti cara dandannya yg dulu kata Arlan terlalu "ndeso", harus mengerjakan semua tugas2 kuliahnya, mengisi dompetnya setiap dia butuh uang, membelikannya pernak pernik spt, kamera, BB, dan lain-lain. Mungkin bagi banyak orang terlihaat sangat BODOH untuk bertahan dalam RASA yg tak berguna seperti kisah mereka. Tapi semua kembaali pada RASA, dan hanya mereka berdua yang tau aapa yg mereka coba pertahankan.

Pesan yg sempat saya ucapkan ke Amalia, bahwa CINTA itu terkadang tak bisa dilihat secara LOGIKA, namun harusnya setiap apa yg terjalin didalamnya membuat kita belajar banyak hal yang membawa kebaikan, karena CINTA itu bukan, paksaan, bukan penghakiman, bukan penghukuman, namun CINTA adalah rasa NYAMAN. Jangan pernah merasa hidup kita sudah hancur dan selesai tapaknya hanya di satu titik, tak ada orang yang SEMPURNA didunia ini, sehingga bila kekurangan dan kekhilafan itu ada, harusnya bukan membuat kita menjadi makin lemah dan terpuruk meratapinya, dan membiarkan kita dilingkupi perih yang berkepanjangan. Coba bangkit Amalia, masih banyak pria yang takkan memandang kekurangan itu, asal ada perbaikan dan kelebihan yang bisa kamu tunjukkan. Bila dlm hubungan berpacaran dalam taraf penjajagan pasangan saja sudah ada hal-hal yang menyakitkan, maka apa yang harus dipertahankan. segera keluar dari lingkaran resah yang melingkupimu, tunjukkan bahwa kebahagiaan orang tua, keluarga dan dirimu adalah sangat berharga. Jangan pernah biarkan APApun dan SIAPApun merebut hakmu untuk menjadi lebih baik....................

Untuk Arlan, saya hanya sempat berpesan bahwa untuk berubah lebih baik kita tak butuh siapapun, hanya butuh NIAT dan rasa menghHARGAi diri sendiri. Mencoba menjadi DEWASA mungkin bukan hal mudah, namun seburuk2nya seseorang pasti dia punya sisi terbaik, coba cari itu. Dan semoga makin bisa menghargai apa yang dilakukan orang lain terhadap kita, karena saat kasih sayang itu sudah tak ada lagi dalam diri kita maka tak akan datang kasih sayang dari orang sekitar kita. Dan sebagai ibu kost, saya hanya bisa berpesan, jgn sering2 tengkar ato lbh baik klo tengkar cari lapangan yang luas biar gak mengganggu siapapun, lalu yg lebih penting lagibayarlah uang kost tepat waktu........halahhh.

Semoga coretan pagi ini bisa memberi sedikit ruang bening diHATI. Tak ada maksud sedikitpun bagi saya menggurui ato sok bijak dlm menanggapi. Saya hanya ingin sekedar berbagi kisah kemarin sore yg begitu menggelitik hati.........:))


Ruang Cahaya Bunda Deara, 190311, 05:06

Bukan yang Itu Sayang.........


Kerling malam kembali bertebar
dilamun asa yang kian merona dan menggelinjang

uhhh,.... desah itu tak kunjung padam
tetap menanti aroma dan penuhi rongga dahaga

tenggelam dalam lautan yg tak jelas kedalamannya
terkapar dalam liang sempit yg tak berwarna

uhhhhhh,......desah itu kian panjang
menutup semua gambar tanpa makna dan tanpa cerita

bukan itu mauku sayang...
bukan acuhmu
bukan diammu

bukan hanya elusan tanpa tangan nirwana
tapi derai romansa yg hangat dan penuh pesona
seperti yg dulu kau bawa
terbungkus dalam daun segar dan berpita warna jingga
sentuh hatiku....
bukan hanya ragaku
sentuh hatiku
dengan tulus jiwamu

bukan sayang, bukan yang itu......

Kelebat Bayang


Apakah itu kamu?
Yang pernah lelap dalam hatiku
Yang dulu singgah mengusik resahku
Yang slalu bisa redam lakuku

Benarkah itu kamu?
Yang melompat masuk dalam segala mimpi
Menodai harap tanpa batas kendali
Yang menyeret langkah walo tak pernah pasti

Ternyata memang kamu
dengan semerbak bau yang kumau
kerlingan mata nakalmu
dan desingan kata yg menohok telak di rasaku

DearaPoems, 150411, 23:00

Meralat rasa


Berjejalan dalam benak, gemuruh yang tak enak
mengkungkung rasa kantuk yang tak nyenyak
membuat pikatmu berasa pukat
tak suka aku mengecap manismu

Biar belai manja jadi sampah saja
otak tak mau lagi menyimpannya sebagai romansa
anggap saja rayuan sesat setan hutan rimba
karna layakmu hanya disana

Berbisik lagi gerah di sudut penat
mengalirkan rasa yang bernama risi
mengais lembut nyamanku menjadi benci
tak mau aku denganmu lagi

Dearapoems, 160411, 10:39

Saat Kucari arti Rindu Ternyata itu Kamu


Setiap hari berkutat dalam kesibukan yang sangat padat, serasa menguras habis energi dan mengubah pola hidupku, terlebih tak ada lagi waktu untuk sekedar menjalani hobi mencoret dan melamunku. Seperti yang dulu slalu kau katakan,

”Hei, cantikku hobi banget melamun ya, ati-ati kerasukan makhluk ganteng!” Hmmm, candaanmu yang terkadang terdengar garing slalu bisa buatku tersipu-sipu.

Mas Rangga, namamu slalu bisa membuat detak jantungku terasa melambat, pipi merona merah, dan mata tertunduk pasrah. Bertahun-tahun kenangan tentang jalinan kisah yang sempat kita rajut itu berhasil aku simpan dalam ruang hati yang kututup rapat. Karena dengan mengenangmu, hati ini akan kembali merintih dan seolah memusuhi takdir. Aku tak mau itu, butuh bertahun-tahun bagiku untuk melupakanmu, membodohi diri bahwa Kau tak pernah jadi nyataku. Masih teringat kalimat yang sering kau ucapkan,

”Adek, jaga diri baik-baik. Walaupun saat ini mas tak bisa menjagamu, walaupun raga Kita berjauhan seperti sekarang ini, namun yakini bahwa Mas slalu mengiringi langkahmu, Mas sayang Kamu dulu, saat ini, nanti dan selamanya.”

Sungguh kalimat itu bisa membuatku merasa bagai makhluk paling sempurna, dengan pengawal hebat yang maha bijak. Namun saat tersadar lagi bahwa Kau telah pergi dalam pelukan takdirmu, bahwa Kau kembali dalam tanggung jawabmu, hatiku kembali layu.

Seperti siang ini, saat teman memberi info lomba menulis  dengan tema “Rindu dan kehilangan”, tak ingin sebenarnya membongkar kenanganmu dari peti kemas yang kupakai menyimpan semua tentangmu. Mencoba menutup mata bahwa ide tentang rindu itu tak ada di hatiku yang mulai beku. Sampai ku tertidur sekejab dalam letihku, dan tiba-tiba saja Kau menyapaku disana, memeluk hangat setiap detail waktu yang Kau punya. Dan disana Kau jawab semua tanyaku tentang kepergianmu,

”Maafkan Mas, yang pergi tanpa mengajakmu serta, karena Mas tahu tanpa Mas sebenarnya Adek mampu jalani semuanya, seperti dulu. Jangan pernah bohongi hatimu tentang rindu yang sebenarnya masih ada, karena Mas juga masih merindumu, dan slalu lantunkan doa terbaik untukmu. Jalani semua kenyataan dan takdir Kita sebaik-baiknya, yakini bahwa Mas slalu ada untukmu, tetap seperti dulu.”

Terbangun bersamaan dengan tertutupnya lagi peti kemas tentangmu. Kini ku bisa tersenyum lebih lebar, karna ternyata Kau masih setia menemaniku dalam rindumu.

”Mas, ternyata rindu itu adalah Kamu.......”


DearaStories @ruang hampa cahaya

Aku, Kamu, dan OASIS


Namaku Ranie, mahasiswi perguruan tinggi swasta yang tak begitu ternama. Aku lahir dari keluarga sederhana di salah satu kabupaten di Jawa Timur. Emak dan bapak, begitu aku biasa memanggil orang tuaku, yang sangat peduli dengan masa depanku. Walau hidup kami jauh dari kata cukup, namun keinginan mereka untuk melihatku maju dan menyelesaikan pendidikan sangatlah besar. Aku tinggal di kost-kostan dekat kampus, yang bagiku lumayan nyaman tuk sekedar melepas penat dari kesibukan di kampus.

Mungkin orang yang mengenalku beranggapan aku cewek kampung yang sedikit pemalu. Terbukti walau lama tinggal dan kuliah di kota besar, namun tetap saja dandananku tak jauh-jauh dari kata sederhana. Canggung rasanya bila harus bersolek lebih seperti teman-teman sebaya. Lagi pula tujuanku disini adalah sesegera mungkin menyelesaikan pendidikan sarjana untuk memberi kebanggaan pada emak dan bapak.

Malam ini, entah mengapa aku ingin sekali menceritakan perasaan yang beberapa hari ini mengganggu tidurku dan merusak nafsu makanku. Hal yang seolah membekas tajam dalam diriku. Ah, mungkin aku yang terlalu kampungan hingga tak bisa membedakan mana yang biasa dan mana yang luar biasa. Semua berawal dari perjumpaanku dengan teman lama, sebut saja namanya Ardy. Suatu perjumpaan yang membuat semua kisah berjalan sangat cepat, seperti guliran adegan dalam rol film yang akhirnya mungkin takkan jelas jalan ceritanya. Ardy, seorang pria muda yang berwajah lumayan, dulu dia teman satu SMA di tempat asalku. walau satu sekolah namun hampir tak pernah kami bertegur sapa. Hanya sesekali kulihat dia berkumpul dengan teman-temanku di lapangan basket di belakang sekolah.

Sejak pertemuan itu, Kami semakin dekat. Dia sering sekali datang ke kost untuk sekedar main dan menemani malam mingguku yang tak pernah berwarna, karena memang aku belum punya pacar. Terkadang dia menemaniku pergi ke pasar bunga tempat kesukaanku ditengah kota, dan sering pula kami hanya berkeliling menikmati sore dengan sepeda motor butut yang dipinjam dari teman kostnya.

Sampai pada suatu hari, tiba-tiba saja Ardy mengajakku mampir ke kostnya sepulang dari mengantarku membeli buku. Canggung rasanya berkunjung di kost-kostan pria, namun suasananya terlihat sangat biasa. teman-teman kostnya seolah tak terganggu dengan kehadiran teman wanita, seperti siang itu.
"Ayo masuk saja Ran, udah santai saja!", kata Ardy memecah canggung yang kupunya, sembari menggandeng tanganku masuk ke dalam kamarnya.
"Hu um" hanya itu gumamku sambil tetap melihat sekeliling kamar dengan seluruh sudut mataku.
"Mau minum apa?", kalimat tanya itu yang mengawali gelak tawa yang pecah siang itu. Seperi diwarung saja menawari minum, padahal kamar tak ada isinya apa-apa. Memang Ardy sosok yang lumayan lucu, selalu ada saja kalimat-kalimat yang diucapkannya membuat aku terbahak dengan leluasa.

Sambil tetap berkelakar dia menjangkaukan tangannya memencet tombol play di tape recorder tua miliknya. Sontak terdengar alunan musik salah satu lagu milik grup band luar negeri yang serasa asing di telingaku. Musik yang lumayan enak untuk didengarkan, sebenarnya maksud hati ingin bertanya tentang nama grup bandnya, tapi malu keliatan udik, jadi kulemparkan pandang ke setiap pojok ruang, dan akhirnya ada satu cover kaset yang tercecer dekat tumpukan buku. Hmm, Oasis ternyata.

Lagu berputar dan berganti dengan lagu lainnya, dan obrolan kami makin akrab. Sampai suatu ketika kami bersitatap, terjerat dalam rasa yang entah apa namanya, tanpa sadar wajah kami begitu dekat. Ardy memagutkan bibir tipisnya menggiringku masuk dalam relung yang tak ku ketahui arahnya. Hanya degup jantung yang bekerja lebih cepat dan desir aneh melingkupi setiap ruang hati yang kujaga rapi. Ah, masih berputar musik itu di rongga kepalaku, masih terdengar sangat jelas seperti sore itu.

Ardy, tahukah kamu arti dari semua resahku saat ini? Hmmm, kalimat itu yang slalu ingin kusampaikan padanya. Karena sungguh aku tak mau mengartikannya sendiri karena aku takut salah anggap. Andai saja bisa mengulang waktu mungkin aku akan memilih untuk tak menerima ajakanmu masuk dalam kamarmu, agar aku tak kenal dengan Oasismu dan merasakan pias rasa seperti ini.

Ardy, moga saja kau tau jawaban atas rasaku.

#DearaStories @ruang hampa cahaya, 170411, 02:03

Rabu, 12 Desember 2012

Kau selalu ada untukku

Rabb ku,
Betapa Kau sangat mencintaiku
Memberiku semua hal yang ku perlu
membiarkanku tersenyum setiap waktu

Namun ternyata,
aku yang dungu, tergugu dalam dunia yang palsu
terikat pada kata dan bujuk rayu
menuai segala godam yang siap membuat pilu

Dan bila Kau kembali sadarkanku,
Aku kembali menangis dalam risau panjang
menyesali segala macam kebodohan
menistakan semua laku yang terlanjur tertuang

Rabb, Jika Kau marah mungkin saja Kau akan menghukumku
dengan semua kuasa dan laksa yang Kau mau
tapi ku tahu Kau masih sangat mencintaiku
dan akan selalu membawaku kembali
dalam jalan yang Kau maui
dalam lintas yang jadi takdirku

Rabb, sekali lagi
ampuni kedunguanku
tolong rengkuh aku lagi, seperti dulu

#dearapoem, 121212
tertuang dalam penyesalan panjang


Senin, 10 Desember 2012

Tergilas Beribu Penat

Malam kembali datang menawarkan gelap yang tak biasa
hadirkan bermacam nelangsa yang menusuk-nusuk jiwa
membuat logika  porak-poranda dihantam ribuan rasa
selalu begitu, tak pernah berlalu

Dan malam kembali membuat kutermangu
mengurai laku yang membuatku merasa pilu
bukankah sering kukatakan, bahwa hati itu bukan sekedar tempat persinggahan
yang bisa didatangi saat kehujanan,
dan ditinggalkan saat panas terentang

Kembali terpekur dalam segenap kelelahan
berdegup semua sesak yang datang
berbias beribu kepenatan.

#dearapoem, 101212


Larisa : Sahabat, Teman ataukah "Musuh" bercadar

Sebenarnya tak ingin membahas banyak tentang hal ini. Hanya saja apa yang terjadi lama-lama makin membuat ngeri. Mungkin dari sebagian orang ada yang menganggap bahwa hidup adalah medan persaingan, pertaruhan dan ajang pembuktian siapa sang PEMENANG. Namun tidak bagiku, hidup menurutku adalah tempat "bermain" dan "belajar"untuk menunjukkan diri bahwa Kita adalah pembelajar tangguh yang bisa mengubah hal yang buruk menjadi lebih baik.

Jiwa persaingan, ego tinggi, dan keinginan untuk selalu jadi pemenang dulu sempat lekat sekali denganku. Apalagi ketika bertemu dengan teman satu kantor yang hampir seumuran, sebut saja namanya "Larisa" yang sejak awal masuk sudah menunjukkan gejolak persaingan dan permusuhan berselubung. Entah sadar atau tidak beberapa saat hal itu mempengaruhi mentalku, egoku dan labilnya emosiku. Rasa tenang terasa makin jauh dari keseharian, senyum kepalsuan terasa makin sering kuumbar hanya untuk mengikuti semua "permainan" yang dilancarkan setiap saat oleh si Larisa. Hal itu tidak hanya berlaku dikantor, dirumahpun Aku menjadi pribadi yang sangat gampang marah, mau menang sendiri dan sering mengeluhkan banyak hal pada Suami, bahkan sempat menelpon dan meminta pendapat dari Ibu Bapak bila otak terasa sangat penuh dan hati tidak tenang.

Alhamdulillah, hal tak penting itu tak berlangsung lama. Banyak hal yang membuatku berubah, mencoba mengobati dan memperbaiki diri dari segala penyakit hati yang muncul karena "persaingan dan konfrontasi dalam pertemanan". Kalimat-kalimat bijak yang selalu dibisikkan oleh suami dan nasehat-nasehat yang menenangkan dari Ibu Bapak selalu bisa jadi penawar "kebusukan" yang selalu disebarkan oleh si Larisa.

Kalimat sakti suamiku yang selalu bisa mengobati penyakit hatiku dalam sekejab adalah bahwa diriku lebih sempurna, karena Allah telah memberikan formasi lengkap berupa anak-anak yang sangat istimewa. Berbeda dengan Larisa yang sampai saat inipun masih tak bisa menunjukkan dirinya sebagai wanita yang sesungguhnya. Mungkin keringnya rahimnya berbanting lurus dengan keringnya hati yang dimilikinya. Hmmm, semoga Allah selalu menjaga hatiku agar tak tertular penyakit hati si Larisa.

Namun di beberapa hal aku bersyukur diberi kesempatan untuk kenal dengan temanku "Larisa". Dari bentuk pertemanan yang ditawarkannya membuatku makin paham tentang arti persahabatan, siapa saja yang pantas menyandang sebutan teman dan mana yang hanya serpihan "musuh bercadar".

Alhamdulillah,  Allah masih memberikan banyak sahabat baik yang rela berbagi tangis, bergelak tawa, melepas penat dan mengingatkan bila tapakku sedikit keluar garis. dan masih banyak bertebaran disekitarku teman-teman yang tulus menyayangi dan tau cara menghargai. doaku hanya satu, semoga tak ada Larisa-Larisa lain yang dihadirkan di dekatku, dan semoga Allah menjauhkanku dari bentuk laku tak elok yang membawa penyakit hati.

Ditengah pengap yang menghujam,
semoga kebaikan Allah selalu tercurahkan


#DearaCurhat @ruang hampa cahaya