Senin, 17 Desember 2012

Saat Kucari arti Rindu Ternyata itu Kamu


Setiap hari berkutat dalam kesibukan yang sangat padat, serasa menguras habis energi dan mengubah pola hidupku, terlebih tak ada lagi waktu untuk sekedar menjalani hobi mencoret dan melamunku. Seperti yang dulu slalu kau katakan,

”Hei, cantikku hobi banget melamun ya, ati-ati kerasukan makhluk ganteng!” Hmmm, candaanmu yang terkadang terdengar garing slalu bisa buatku tersipu-sipu.

Mas Rangga, namamu slalu bisa membuat detak jantungku terasa melambat, pipi merona merah, dan mata tertunduk pasrah. Bertahun-tahun kenangan tentang jalinan kisah yang sempat kita rajut itu berhasil aku simpan dalam ruang hati yang kututup rapat. Karena dengan mengenangmu, hati ini akan kembali merintih dan seolah memusuhi takdir. Aku tak mau itu, butuh bertahun-tahun bagiku untuk melupakanmu, membodohi diri bahwa Kau tak pernah jadi nyataku. Masih teringat kalimat yang sering kau ucapkan,

”Adek, jaga diri baik-baik. Walaupun saat ini mas tak bisa menjagamu, walaupun raga Kita berjauhan seperti sekarang ini, namun yakini bahwa Mas slalu mengiringi langkahmu, Mas sayang Kamu dulu, saat ini, nanti dan selamanya.”

Sungguh kalimat itu bisa membuatku merasa bagai makhluk paling sempurna, dengan pengawal hebat yang maha bijak. Namun saat tersadar lagi bahwa Kau telah pergi dalam pelukan takdirmu, bahwa Kau kembali dalam tanggung jawabmu, hatiku kembali layu.

Seperti siang ini, saat teman memberi info lomba menulis  dengan tema “Rindu dan kehilangan”, tak ingin sebenarnya membongkar kenanganmu dari peti kemas yang kupakai menyimpan semua tentangmu. Mencoba menutup mata bahwa ide tentang rindu itu tak ada di hatiku yang mulai beku. Sampai ku tertidur sekejab dalam letihku, dan tiba-tiba saja Kau menyapaku disana, memeluk hangat setiap detail waktu yang Kau punya. Dan disana Kau jawab semua tanyaku tentang kepergianmu,

”Maafkan Mas, yang pergi tanpa mengajakmu serta, karena Mas tahu tanpa Mas sebenarnya Adek mampu jalani semuanya, seperti dulu. Jangan pernah bohongi hatimu tentang rindu yang sebenarnya masih ada, karena Mas juga masih merindumu, dan slalu lantunkan doa terbaik untukmu. Jalani semua kenyataan dan takdir Kita sebaik-baiknya, yakini bahwa Mas slalu ada untukmu, tetap seperti dulu.”

Terbangun bersamaan dengan tertutupnya lagi peti kemas tentangmu. Kini ku bisa tersenyum lebih lebar, karna ternyata Kau masih setia menemaniku dalam rindumu.

”Mas, ternyata rindu itu adalah Kamu.......”


DearaStories @ruang hampa cahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar